Wajibnya Mengikuti Manhaj Salafus Shalih
Imam Al Auza’iy -rahimahullah-
berkata:
عليك بآثار من سلف ، وإن رفضك الناس ، وإياك وآراء الرجال ، وإن
زخرفوه لك بالقول
“ Wajib atasmu untuk mengikuti
jejak-jejak para pendahulu (Salafus Shalih) walaupun orang-orang menolakmu. Dan
hindarkan dirimu dari pendapat-pendapat para tokoh / pemikiran orang, walaupun
mereka menghiasinya dengan perkataan ( untuk menipumu dari jalan kebenaran ).”
( Takhrij : Dikeluarkan oleh Al Ajurriy didalam kitabnya As-Syari’ah dari
jalur Ibni Abdil Bar, Lihat juga : Al Munadharah fii Al-Qur’an 1/45, Asy
Syari’ah oleh Al Ajurriy, hal. 67 (
Atsar tersebut mengajarkan kita
bahwa penilaian benar atau tidaknya suatu pemahaman bukan cuma dilihat dari
pengakuan lisan atau penampilan lahir semata, akan tetapi yang menjadi
barometer adalah sesuai tidaknya pemahaman tersebut dengan Al Quran dan As
Sunnah menurut apa yang dipahami salafush shalih.
Semoga Allah ‘azza wa jalla merahmati
Imam Abu Muhammad Al Barbahari dengan ucapan beliau: “Perhatikan dan cermatilah
-semoga Allah ‘azza wa jalla merahmatimu- semua orang yang menyampaikan
satu ucapan/pemahaman di hadapanmu, maka jangan sekali-kali kamu terburu-buru
untuk membenarkan dan mengikuti ucapan/pemahaman tersebut, sampai kamu tanyakan
dan meneliti kembali: Apakah ucapan/pemahaman tersebut pernah disampaikan oleh
para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam atau pernah
disampaikan oleh ulama Ahlussunnah? Kalau kamu dapati ucapan/pemahaman tersebut
sesuai dengan pemahaman mereka radhiyallahu ‘anhum berpegang teguhlah kamu
dengan ucapan/pemahaman tersebut, dan janganlah (sekali-kali) kamu
meninggalkannya dan memilih pemahaman lain, sehingga (akibatnya) kamu akan
terjerumus ke dalam neraka!” ( Syarhus Sunnah, Imam Al Barbahari hal.61, tahqiq
Syaikh Khalid Ar Radadi )
Maka jelaslah bagi kita bahwa
kewajiban berpegang teguh terhadap kebenaran yang dibawa mereka melalui para
ulama ahlus sunnah adalah sesuatu yang mutlak. Wallahu ta’ala ‘alam.
Boyolali, 16 Rajab 1441 H / 11 Maret
2020 M
Penulis : Satrio Wibowo ( Mahasantri
Ma’had Aly Makkah )
Artikel : Mediamakkah.com
Posting Komentar